Monday, April 25, 2016

Tugas 5 - Ilmu Budaya Dasar

Article

The Beautiful Places in Paris

Even though I've never been to Paris, but I would like to talk about some beautiful places in Paris that is interesting.

Paris is the capital city of France. It’s one of the most beautiful and crowded cities in the world. It’s also the most popular tourist destinations in the world. Do you know how many foreign visitors who visit Paris per year? There are 30 million foreign visitors per year. So, it becomes one of the most visited city in the world. There are so many beautiful places in Paris. Now I want to tell you some of them. 

The most popular place is Eiffel tower. Eiffel Tower is an iron tower built on the Champ de Mars at the edge of the River Seine in Paris. It’s the result of a series of 18,083 irons. The tower was built between 1887 and 1889. This huge structure has become the symbol of Paris. Eiffel Tower is a place that I really want to visit in Paris. Do you know why? Because that tower is unique and that place is so wonderful. This tower is light up at night.



The second place is Arc de triomphe de l'Étoile. It is a place in Paris. In English we called victory gate or gapura. It is a monument shaped arch victory in Paris that stands in the middle area of Place de l'Étoile, at the west end area of the Champs-Élysées. The building was constructed on the orders of Napoleon Bonaparte in order to honor his greatness army service.



And then, Louvre Museum or Musee Du Louvre. It is one of the largest art museums in the world. Previously, the building was converted into a museum the Louvre Palace (Palais de Louvre) which was built in 1190 and had a completion stage as the buildings seen today in 1870. And the 1989 Chinese American architecture, I.M Pei makes the glass pyramid as one of the three entrances.



Tugas 4 - Ilmu Budaya Dasar

Review Lagu
Heal the World - Michael Jackson

"Heal the World" adalah sebuah lagu tentang cinta, kepedulian, kebutuhan dan perdamaian dunia. Lagu ini untuk mendorong orang untuk memberikan cinta dan peduli kepada anak-anak yang menderita akibat perang dan kemiskinan, membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan lebih hangat untuk hidup.
Lagu ini begitu mengesankan dan inspiratif. Lagu ini memberitahu kita untuk berpikir tentang generasi dan mengatakan bahwa kita ingin membuat dunia yang lebih baik bagi anak-anak kita dan cucu-cucu kita. Kita dapat mengubah atau "menyembuhkan dunia" dari apa yang telah terjadi dan "membuatnya menjadi tempat yang lebih baik" seperti merawat tunawisma dan membantu orang miskin yang kelaparan. Jika kita peduli dengan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan dan melakukan sesuatu untuk membantu mereka, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih baik. Sehingga mereka tahu itu dunia yang lebih baik bagi mereka; dan berpikir jika mereka dapat membuatnya menjadi tempat yang lebih baik.
Lagu ini memberi tahu untuk menghentikan perang dengan negara-negara lain karena itu tidak membantu siapa pun. Berdamai saja dan tidak perlu untuk memendam kebencian dan permusuhan. Mulailah saling mencintai, merawat satu sama lain. Ini pada dasarnya mengatakan untuk mengulurkan tangan untuk membantu. Berhenti membunuh dan berkelahi satu sama lain. Menghentikan kekerasan. Bergaul satu sama lain dan bersikap baik serta perbaiki dunia.

Berikut lirik lagu tersebut:


There's a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really try
You'll find there's no need to cry
In this place you'll feel
There's no hurt or sorrow.
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place.

[Chorus]
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.

If you want to know why
There's a love that cannot lie
Love is strong
It only cares for joyful giving.
If we try we shall see
In this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love's enough for us growing
Make a better world, make a better world.

Back to [Chorus]

Bridge:
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it's soul
Though it's plain to see, this world is heavenly
Be God's glow.


We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we'll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.

Back to [Chorus] 3x

There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me. (2x)

You and for me / Make a better place (3x)
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children






Saturday, April 9, 2016

Tugas 3 - Ilmu Budaya Dasar

Artikel

Kebudayaan Menunjungi Rumah di Beberapa Negara

Seiring berkembangnya teknologi, memungkinkan kita mendapatkan teman yang tinggal di negara lain yang pastinya mempunyai kebudayaan tersendiri. Dan bisa saja, teman tersebut mengajak kita untuk mengunjungi mereka di negara asal mereka. Jika Anda diundang ke rumah seorang teman asing, penting untuk membiasakan diri dengan adat atau kebudayaan mereka. Jika Anda memperhatikan hal tersebut, Anda tidak akan membuat kesalahan yang memalukan, dan Anda akan bisa berkunjung dengan hangat dan menyenangkan.
Orang Korea dan Jepang tahu bagaimana membuat tamunya merasa istimewa meskipun suasana di rumah mereka tampaknya cukup formal untuk orang-orang dari beberapa budaya lain. Ketika mengunjungi orang Korea atau Jepang, disarankan untuk membawa hadiah, karena hal itu dianggap lebih sopan. Hadiah yang bisa diberikan contohnya adalah makanan, bunga atau souvenir dari negara Anda. Tetapi jangan pernah memberikan hadiah sebanyak empat item, karena nomor empat menandakan kematian dalam budaya mereka.
Pastikan untuk memberi dan menerima hadiah dengan kedua tangan untuk menunjukkan rasa hormat. Jika hadiah dibungkus, pemilik rumah akan membuka setelah Anda pergi. Dan ketika duduk, lebih sopan untuk menjaga kaki Anda di lantai dan tidak meluruskan kaki Anda. Anda tidak boleh terlalu banyak bicara pada waktu makan sebagai tanda menghargai makanan.
Berbeda dengan Korea atau Jepang, ketika Anda mengunjungi rumah Timur Tengah, pemilik rumah biasanya akan membawa Anda ke sebuah ruangan khusus untuk tamu. Ketika Anda masuk, semua orang akan berdiri. Sangat penting bagi Anda untuk menyapa setiap orang secara individual, dimulai dengan orang di sebelah kanan Anda. Ketika berjabat tangan, selalu menggunakan tangan kanan, karena tangan kiri dianggap kotor. Anda juga harus menggunakan tangan kanan untuk mengambil makanan atau minuman. Pada budaya ini tidak perlu untuk membawa hadiah, tetapi membawa cokelat atau kue akan dihargai. Dan disarankan jangan menyerahkan hadiah langsung ke pemilik rumah, tetapi diam-diam meletakkan hadiah di kamar sebelum Anda meninggalkan rumah tersebut. Pemilik rumah akan menemukannya dan akan membukanya ketika Anda meninggalkan rumah tersebut.
Sementara itu, khas keluarga Amerika Utara yaitu menyambut tamu di pintu dengan santai. Pada kebudayaan Amerika Utara tidak umum untuk membawa hadiah kecuali Anda akan tinggal selama beberapa hari. Jika Anda membawa hadiah, Anda harus memberikan langsung ke pemilik rumah. Mereka akan membukanya segera dan mengatakan bahwa mereka menyukainya. Orang Amerika Utara sangat bangga dengan rumah mereka, sehingga tidak masalah untuk meminta melihat-lihat rumah mereka dan untuk memuji hal yang Anda sukai. Setelah makan, jangan lupa untuk menawarkan bantuan membersihkan meja. Tapi aturan yang paling penting untuk diingat adalah bahwa pemilik rumah biasanya akan bahagia jika Anda santai dan kasual.
Demikian beberapa hal tentang budaya berkunjung ke rumah seseorang di beberapa negara yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Sumber referensi: Buku Postcard 1 (PEARSON Longman)

Tugas 2 - Ilmu Budaya Dasar

Cerpen

Sahabat Sejati

Betapa bahagianya mempunyai seorang sahabat yang benar-benar tulus, saling memahami, menasihati dan saling membantu. Itulah yang dirasakan oleh kedua sahabat ini. Namanya Rini dan Diana. Mereka sudah akrab sejak SMP. Awalnya mereka berkenalan saat MOS karena mereka satu kelas saat itu.
“Hai, nama kamu siapa?” kata Diana. “Hai, aku Rini. Nama kamu siapa?” kata Rini. “Aku Diana” sahut Diana. Mereka duduk satu bangku dan terlihat sangat akrab. Namun, keakraban mereka berkurang ketika pembagian kelas lagi, karena mereka tidak satu kelas.
Ketika kelas delapan , mereka satu kelas lagi, tetapi tidak sebangku. Mereka mulai akrab kembali ketika mereka satu kelompok belajar di kelas. Mereka sering bertukar cerita dan pendapat. Hingga suatu waktu Diana mengajak Rini main kerumahnya.
 “Rin, hari Minggu besok main yuk kerumah ku, sekalian kita belajar bersama.” kata Diana. “Hmm gimana ya?” sahut Rini. “Ayolah, Rin.” Kata Diana dengan sedikit memaksa. “ Oke, tapi aku izin dulu ya sama mamaku?.” Sahut Rini. “Oke!” jawab Diana dengan senang.
Ketika Rini main kerumah Diana, Rini bertemu dengan ibu Diana. Keluarga Rini dan keluarga Diana sudah saling kenal sejak pertama kali masuk ke SMP tersebut. Ibu Diana sedikit bertanya-tanya tentang keadaan orang tua Rini. “Rin, gimana kabar orang tua mu? Sudah lama Ibu tidak bertemu.“ kata Ibu Diana. “Alhamdulillah baik bu, Ibu sendiri gimana?” kata Rini. “Syukurlah. Baik juga Rin.” Jawab Ibu Diana.
Sejak itu, mereka menjadi semakin dekat dan semakin mengenal lebih dalam satu sama lain dari cerita-cerita mereka. Orang tua mereka juga sudah mengenalnya satu sama lain dengan dekat. Hampir setiap minggu mereka menghabiskan akhir pekan bersama. Mereka berdua sudah seperti keluarga. Rini juga sering jalan-jalan bersama dengan keluarga Diana. “Rin, minggu ini kita jalan-jalan kemana?” Tanya Diana. “Gimana kalau kita pergi ke Taman Mini?” jawab Rini. “Hmmm, boleh juga. Sepertinya seru!. Kalau begitu, ayo kita berangkat lebih pagi. Kamu datang ke rumahku jam 8 ya, oke?” Sahut Diana. “Oke!” Kata Rini.
Suatu hari, Ayah Rini jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit. Saat itu, Rini belum pulang sekolah. Ketika sampai di rumah, pintu rumah Rini dikunci. “Assalamualaikum, Ibuuu Rini pulang!” Kata Rini. “Ibuuuu.” Rini memanggil kembali. Namun, tidak ada sahutan dari Ibunya.
Beberapa lama kemudian, ada tetangga Rini yang lewat di depan rumahnya. “Rini, Orang tuamu pergi ke Rumah Sakit tadi pagi.” Kata tetangganya. “Ke rumah sakit? Menjenguk siapa, pak?” Jawab Rini. “Ayah kamu yang sakit Rin, tadi pagi Ibumu membawa ayahmu ke Rumah Sakit. Dan Ibumu menitip pesan, katanya kamu disuruh menyusul ke sana.” tetangganya menjelaskan. “Ya ampun, ayah sakit apa?” Tanya Rini. “Bapak juga kurang tahu Rin, lebih baik kamu segera ke sana.” Jawab tetangganya. “Kalau begitu terima kasih banyak ya pak.” Kata Rini. “Sama-sama, Rin.” Sahut tetangganya.
Rini bergegas pergi ke Rumah Sakit dan menemui orang tuanya. Rini sangat sedih melihat ayahnya yang berbaring lemas di tempat tidur. “ Ayaahh, ayah kenapa? Ayah sakit apa?” Kata Rini sambil meneteskan air mata. “Rini, sabar ya nak. Ayah sakit, sekarang dia sedang istirahat, jangan diganggu dulu ya nak!.” Kata Ibunya sambil menangis. Kemudian, Ibunya menceritakan tentang penyakit ayahnya itu ke Rini. “Ibu, ayah sakit apa?” Tanya Rini sambil tersendu-sendu. “Ayah terkena stroke ringan akibat tekanan darah tinggi, Rin.” Jawab Ibu Rini. “Tapi Ayah bisa sembuh kan bu?” sahut Rini. ”Kata dokter, ayah bias sembuh namun dalam waktu yang cukup lama dan harus dirawat di sini.” Jawab Ibunya. Rini hanya terdiam dan menangis. Ayah Rini terpaksa berhenti bekerja untuk sementara karena keadaannya cukup parah.
Keesokannya Diana dan kedua orang tuanya datang ke Rumah Sakit untuk menjenguk Ayah Rini. Orang tua Diana membawa berbagai macam buah-buahan. “Rin aku turut perihatin! gimana keadaan ayah kamu? Maaf ya aku baru jenguk hari ini.” Kata Diana. “Hai di, ya begitulah, masih lemah. Iya tidak apa-apa kok di, makasih ya udah jenguk ayah ku.” Sahut Rini.
Orang tua Diana berbincang-bincang di ruang kamar. Sedangkan Diana dan Rini pergi ke taman di Rumah Sakit itu. “Rin, Kamu jangan sedih dong, ayah kamu pasti sembuh kok, kamu banyak-banyak berdoa aja Rin. Mungkin ini cobaan buat keluarga kamu, kamu yang sabar yaa. Jangan sedih lagi, oke!” kata Diana. Diana berusaha untuk menghibur Rini agar ia tidak sedih lagi di taman. Berbagai cara telah dicoba Diana untuk menghibur Rini, akhirnya Rini pun merasa lebih tenang.
“Permisi pak, saya ingin memeriksa dulu!” Kata dokter. “Gimana dok, apakah keadaan suami saya sudah membaik?” Tanya Ibu Diana. “Kapan saya bisa pulang dok?” Tanya Ayah Diana. “Karena keadaannya sudah mulai membaik, besok sore bapak sudah boleh pulang, tetapi bapak harus tetap menjalani rawat jalan secara rutin. Bapak juga tidak boleh bekerja yang terlalu berat dulu sebelum keadaan bapak benar-benar pulih.” Jawab dokter. “Baiklah dok, terima kasih banyak.” Sahut ayah Diana dengan senang. Setelah hampir satu bulan berada di Rumah Sakit, akhirnya Ayah Rini diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, Ayah Rini harus menjalani rawat jalan yang rutin untuk mempercepat kesembuhannya.
Ayah Rini merasa sangat senang mendengar kabar itu. Begitu juga pada Rini yang sangat senang sekali, namun Rini melihat Ibunya sedih. “Ibu kenapa? Kok sedih? Harusnya Ibu senang dong, ayah kan besok sudah boleh pulang.” Tanya Rini dengan penasaran. “Iya Rin, ibu senang sekali.” Jawab Ibunya. “Lalu, kenapa ibu masih terlihat sedih?” Tanya Rini lagi. “Ibu bingung bagaimana kita melunasi biaya rumah sakit ini, sedangkan tabungan ayah dan ibu sudah habis terpakai untuk membiayai rumah sakit ini juga.” Jawab ibu Rini dengan sedih.
Keluarga Rini sudah kehabisan biaya untuk melunasi rumah sakit itu, karena Ayah Rini sudah berhenti bekerja dan tidak ada penghasilan lagi. “Lalu, kita harus bagaimana bu? Apa yang bisa Rini bantu bu?” Tanya Rini. “Sudah lah nak, nanti biar ibu yang usahakan. Kamu jangan pikirkan ini, lenih baik kamu belajar yang rajin.” Jawab ibunya. Rini merasa sangat sedih dan bingung apa yang harus dilakukannya.
Sorenya, Rini pergi ke rumah Diana untuk belajar bersama. Namun, Diana merasa sahabatnya tersebut sedang ada masalah. Diana sudah kenal dekat dengan Rini sehingga ia tahu jika sahabatnya itu sedang sedih. “Rin, kamu kenapa? Kamu lagi ada masalah ya? Cerita dong sama aku, siapa tahu aja aku bias bantu.” Kata Diana. “Engga kok Di, aku baik-baik saja.” Sahut Rini. “Jangan Bohong Rin, aku mengal kamu sudah lama, jadi aku tahu.” Kata Diana. Kemudian, Rini menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.
Diana merasa sangat iba mendengar cerita Rini dan ia ingin sekali membantunya. Diana bingung bagaimana cara membantu sahabatnya itu. Akhirnya, Diana menceritakan masalah tersebut kepada kedua orang tuanya. “Ma, pa, Rini sedang dalam kesulitan, keluarganya kehabisan biaya untuk melunasi biaya rumah sakit, kita bantu yuk mah, pah, Rini kan sahabatku, aku mau kita menolongnya?.” Kata Rini sambil memohon. “Kita harus bantu pah, merekakan sudah seperti keluarga kita ?.” Jawab ibu Diana. “Iya-iya kalau kita bisa bantu, kenapa tidak? Kita pasti bantu Rin.” Kata ayah Diana. Akhirnya, keluarga Diana sepakat untuk membantu Rini untuk melunasi biaya rumah sakitnya dan membiayai pengobatan ayah Rini hingga sehat kembali. Diana sangat bahagia mempunyai orang tua yang baik yang mau membantu sahabatnya itu.
Keesokan harinya, Diana memberitahukan kabar gembira tersebut kepada sahabatnya. “Rin, aku punya kabar gembira buat kamu.” Kata Diana. “Apa?” sahut Rini dengan penasaran. “Ayah dan Ibuku akan membantu melunasi biaya rumah sakit ayah kamu Rin, jadi nanti sore ayah kamu sudah bisa pulang.” Jawab Diana dengan senang hati. “Kamu bercanda ya Di?” Sahut Rini dengan tidak percaya. “Serius Rin, aku tidak bercanda.” Sahut Diana untuk meyakinkan. “Yang benar? Terima kasih banyak ya Di, kamu baik sekali dengan keluarga ku.” Jawab Rini dengan sangat gembira. Rini merasa sangat sangat senang mendengar kabar tersebut.
Setelah mendengar kabar tersebut, Rini segera memberi tahu ibunya yang sedang bingung memikirkan biaya tersebut. Ibu Rini merasa sangat senang dan sangat lega mendengarnya. Sorenya, Orang tua Diana datang untuk melunasinya dan sekaligus menjemput keluarga Rini dan mengantarnya pulang. “Terima kasih banyak ya pak, bu. Kalian sudah banyak menolong keluarga kami.” Ucap Ibu Rini kepada kedua orang tua Diana. “Iya bu, sama-sama.” Jawab Ibu Diana dengan senang. Keluarga Rini sangat berterima kasih kepada keluarga Diana yang sudah banyak membantu keluarganya.
Setelah pulang dari rumah sakit, ayah Rini terus menjalani pengobatan secara rutin. Hingga beberapa lama kemudian, akhirnya Ayah Rini sudah pulih kembali dan dokter telah menyatakan Ayah Rini sudah sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi. “Akhirnya ayah sekarang sudah benar-benar sembuh.” Ucap Rini. “Iya, ayah senang bisa bekerja lagi untuk menafkahi kalian.” Jawab ayah Rini.
Keesokannya, Rini memberi tahu Diana dan keluarganya saat bermain ke rumah Diana. “Di, kemarin ayah ku ke dokter, kata dokter ayahku sudah sembuh dan sudah diperbolehkan bekerja lagi, Di.” Kata Rini. “Syukurlah kalau begitu, aku juga ikut senang Rin.” Sahut Diana. “Terima kasih banyak ya Di, kamu dan keluarga kamu sudah banyak membantu keluargaku, kamu memang sahabat yang baik Di.” Ucap Rini dengan sangat bangga mempunyai sahabat seperti Diana. “iya sama-sama Rin, aku juga senang bisa membantu kamu.” Jawab Diana.
Sejak saat itu, Rini dan Diana menyadari dan merasakan arti sebuah persahabatan yang mereka jalani selama ini. Rini sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Diana. Dan begitu pula sebaliknya, Diana juga merasa sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Rini. Sahabat yang saling membantu satu sama lain, saling melengkapi, saling mengerti dan saling berbagi itulah yang membuat Rini dan Diana menjadi sahabat sejati.
Karya : Fahirah (2013)